Lingkungan bisnis selalu berubah dan
bergerak dinamis dari masa ke masa, hal ini mengharuskan pelaku bisnis untuk merancang
strategi jitu agar konsumen tak jatuh kepelukan pesaing. Konsumen sekarang
berbeda dengan yang konsumen yang dulu, mereka ingin dimengerti tentang apa
yang mereka inginkan dan apa yang mereka butuhkan. Berbagai survei lapangan
dilakukan, semua tim R&D dikerahkan dan bagian pemasar disegarkan, tak lain
adalah untuk merasuki jiwa mereka, agar dapat menjadi solusi pertama saat
mereka merasa butuh dan ingin. Hal ini menjadikan semua pelaku bisnis
berlomba-lomba memberikan kenyaman yang pas agar hati konsumen tak berpaling baik karena suatu asalan barang baru
yang menawarkan lebih banyak, atau sebuah kekecewaan atas kepercayaan yang
mereka beri. Kasus ini pernah terjadi di wilayah Madura pada tahun-tahun
sebelumnya, yaitu perusahaan besar PT. XL-Axiata. Mereka berhasil memeluk pangsa pasar di pulau
ini dengan menawarkan paket menggiurkan, baik paket sesama pasangan, paket
hemat, paket seribu dan banyak paket lainnya, strategi ini menjadikan XL
menjadi pilihan nomor 1 pengguna jaringan di Madura. Namun entah apa yang
terjadi, Setelah kenyamanan yang diberikan XL, mereka mengubah paket dengan
asumsi pelanggan tidak akan mengganti nomor mereka. kemudian mengubah menjadi
paket yang ternyata tak pas untuk selera konsumen di wilayah ini. banyak
masyarakat mengeluh pulsa mereka habis lebih cepat dari biasa atau masa
tenggang yang begitu singkat. Mungkin bagi XL ini adalah ancaman, namun tidak
bagi pesaing. Yah benar jaringan Telkomsel membaca baik kejadian ini, mereka
melakukan strategi paket yang pas disertai promosi serentak dengan selogannya “
AS Madura kartunah reng madhureh”. Promosi ini berhasil meraup pangsa pasar
Madura hingga tahun ini dan berhasil menenggelamkan XL.
http://setxrmcom.cdnmart1.com/ |
Sangat sulit mempertahankan
pelanggan yang mulai nyaman atau yang sudah setia dengan kita. Karena begitu
banyak pilihan dari pesaing yang membuat pelanggan terpesona. Sehingga
perusahaan membutuhkan Lem perekat yang dapat mengikat hati mereka, salah
satunya dengan menggunakan strategi customer relationship management atau yang
disingkat CRM.
Menurut Buttle (2007:48) definisi CRM sebagai berikut:
“CRM adalah strategi inti dalam bisnis yang
mengintegrasikan proses-proses dan fungsi-fungsi internal dengan semua jaringan
eksternal untuk menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para konsumen sasaran
secara profitabel. CRM didukung oleh data konsumen yang berkualitas dan
teknologi informasi”.
Dengan adanya data yang lengkap serta
berkualitas, secara langsung akan mendukungan proses CRM menjadi tepat dan
efektif, dengan data itu perusahaan akan lebih muda
mendata pelanggan yang akan mereka bidik untuk sasarannya. Apapun istilahnya “CRM adalah
praktik berbisnis yang terfokus atau berorientasi pada pelanggan” (Buttle, 2007:3). Perusahaan akan dengan mudah memusatkan dan memikirkan cara agar sasaran CRM
tepat terbidik dengan pasti. Hubungan yang baik akan di eratkan dengan CRM agar terciptanya hubungan emosional yang
baik dan saling menguntungkan. Hal ini diperkuat oleh bapak pemasaran dunia Kotler
dan Amstrong (2006:15) yang mendefinisikan
CRM sebagai berikut:
“Customer relationship management adalah keseluruhan proses membangun
dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan menghantarkan nilai
dan kepuasan pelanggan yang unggul. Proses ini berhubungan dengan semua aspek
untuk meraih, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan”.
Semua definisi CRM yang dipaparkan
di atas adalah salah satu strategi untuk dapat mempertahakan pelanggan dengan
menjalin hubungan yang baik yang membuat pelanggan enggan pindah bahkan untuk
berbagi hati dengan pesaing. Untuk mempermudah pemahaman dan prakteknya disini
Butlle (2007:4) mengkaji CRM dari tiga tataran, yakni tataran strategis,
operasional dan analitis sebagaimana dirangkum pada gambar 2.1 di bawah ini:
Tabel 2.1
Tataran CRM
Tataran
CRM
|
Ciri
yang dominan
|
Strategis
|
Pandangan
“top down” tentang CRM sebagai strategi bisnis paling penting yang
mengutamakan konsumen dan bertujuan memikat dan mempertahankan konsumen yang
menguntungkan.
|
Operasional
|
Pandangan
tentang CRM yang berfokus pada proyek-proyek otomatis seperti otomatis
layanan, otomatis armada penjualan dan otomatis pemasaran.
|
Analitis
|
Padangan
“bottom-up” tentang CRM yang terfokus pada kegiatan penggalian data konsumen
untuk tujuan-tujuan strategis dan taktis.
|
a.
Tataran strategis
CRM strategis ini merupakan upaya
perusahaan dalam mengembangkan kultur usaha yang berorientasi pada pelanggan.
Sehingga karyawan yang berkerja di perusahaan mempunyai kultur untuk memprioritaskan
pelanggan. Kemudian menanamkan dibenak mereka
bahwa pelanggan memiliki arti yang penting bagi perusahaan. Kultur tadi adalah
cara untuk merebut hati konsumen dan menjaga loyalitas mereka dengan
menciptakan serta memberikan nilai bagi pelanggan. Kultur harus diawali dengan contoh dari sang pemimpin
perusahaan. Tataran ini dipraktekkan dengan baik dalam morning briefing yang diterapkan oleh perbankan, banyak manfaat
yang diberikan pada kegiatan ini salah satunya adalah memotivasi pegawai untuk
bekerja maksimal berorientasi pada kepuasan pelanggan dan juga agar terciptanya
hubungan kinerja yang baik antar pegawai.
b.
Tataran operasional
Untuk tataran operasional, terfokus
pada otomatisasi cara-cara perusahaan dalam berhubungan dengan para pelanggan.
Otomatisasi ini dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak yang memudahkan CRM
melakukan fungsinya dengan profesional dan efektif, baik dibagian pemasaran,
penjualan dan pelayanan. Biasanya perusahaan besar dengan mudah mengakses
aplikasi ini.
c.
Tataran analitis
Tataran analisis digunakan untuk
mengesploitasi data konsumen demi meningkatkan nilai mereka pada perusahaan. Tataran ini mengunakan sistem yang dikembangkan berdasarkan
informasi mengenai konsumen, salah satunya dengan menggunakan alat penggalian
data yang dapat menginformasikan nilai pelanggan dan dapat digunakan dalam
membuat keputusan CRM. misalnya konsumen mana yang akan dibidik, konsumen mana
yang harus diprioritaskan. Bahkan CRM analitis sendiri dapat memberikan solusi
yang tepat waktu, dan juga yang bersifat personal bagi segala permasalah
konsumen, sehingga terpecahnya dengan cepat masalah tadi, konsumen akan semakin
puas dengan perusahaan.
Referensi
Buttle, Francis. 2007. Customer Relationship Management.
Bayu Media Publishing
Kotler, Philip. 1996. Manajemen
Pemasaran. Jakarta. PT. Gelora Aksara
No comments:
Post a Comment