http://old.presidentpost.id/ |
Sering kali kita mendengar tentang pelanggan yang loyal dan
tanpa berfikir panjang mereka datang memilah dan memilih barang sesuai selera
mereka dengan merek tertentu, dan mengeluarkan beberapa uang kertas agar
memilikinya, bahkan saat ada barang sejenis terpajang di dekatnya. Setiap
perusahaan pasti berlomba untuk mendapatkan pelanggan loyal ini, tentu demikian
karena merekalah yang mendatangkan dollar dan profit bagi perusahaan. Perkembangan
dari loyalitas adalah membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan.
Hubungan tadi akan mengarahkan pelanggan
melakukan pembelian ulang produk dan jasa pada waktu tertentu. Ada berbagai macam jenis pelanggan dan tidak
semua jenis ini harus kita pertahankan, selain karna menguras waktu, juga biaya
yang tak sedikit. Untuk itu kita harus tau apa saja jenis pelanggan tersebut. Menurut
Griffin (2001:22) empat jenis tersebut sebagai berikut:
- Tanpa loyalitas.
Beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu,
karena bagi mereka tidak ada yang spesial dari produk yang ditawarkan dan akan
mudah berpaling jika ada produk yang menawarkan lebih dari produk lain. Misalnya
seorang teman sedang mencari kartu yang
mudah untuk paket internet, asal murah, kuota banyak meski dengan beragam merek
jaringan dia akan memilih dengan slogan “murah meriah”. Dari hal ini kita bisa
melihat teman saya ini memiliki keterikatan rendah dan menunjukkan tidak adanya
loyalitas. Maka dari itu secara umum suatu perusahaan atau usaha harus
menghindari untuk membidik pembeli jenis ini, karena mereka tidak akan perah
menjadi pelanggan yang loyal.
- Loyalitas
yang lemah
Keterikatan
yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi menghasilkan
loyalitas yang lemah. Pelanggan yang seperti ini adalah membeli dengan faktor
kebiasan saja. Dengan alasan bahwa mereka sering menggunakan produk ini dan
bukan datang dari loyalitas. Misal dari kecil saya selalu menggunakan pasta
gigi pepsodent, karena terbiasanya hingga sekarang setiap saya ingin membeli
pasta gigi, saya akan mengambil pepsodent, padahal disampingnya tersedia pasta
gigi dengan merek lain, Pembeli yang seperti ini bisa diubah dari loyalitas
lemah ke dalam bentuk loyalitas yang lebih tinggi dengan mendekati mereka
secara aktif dan meningkatkan referensi positif di benak mereka untuk mengenai
produk anda dari pada pesaing.
- Loyalitas
tersembunyi
Tingkat
referensi yang lebih tinggi digabung dengan tingkat pembelian berulang yang
rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi. Bila pelanggan memiliki loyalitas
yang tesembunyi, pengaruh situasi dan bukan pangaruh sikap yang menentukan
pembelian berulang. Misalnya saya lebih suka makanan kepiting dan pacar
saya sangat membencinya, padahal di ujung rumah terdapat penjual makanan khas
kepiting. namun sejak saya pacaran, saya
jadi jarang membelinya. Setiap lewat rumah makan ini si penjual bertanya kenapa
sudah g pernah beli Neng? Dengan mudah saya jawab g ada menu tambahan selain
kepiting Bang, dengan keluhan ini si penjual termotivasi untuk menambah menunya.
Yaitu menu umum seperti lalapan ini sangat umum digemari. Di sinilah situasi
dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang.
- Loyalitas
premium
Jenis
loyalitas ini tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga tinggi, ini
adalah yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingaktan keterikatan
yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga tinggi. Ini adalah jenis
pelanggan yang sangat disukai disetiap perusahaan, hal ini sangat jelas karena
tingkat pembelian ulang yang teratur. Untuk tingkatan ini para pelanggan
merupakan penganjur kepada keluarga atau rekan kerja dan juga masih banyak yang
lainnya untuk mencoba pilihan mereka, pelanggani ini juga bisa disebut
pelanggan vokal, alias yang selalu menyarankan kepada orang lain untuk
membelinya. Hal ini dialami secara langsug terhadap ortu saya, karna badannya
yang lebar, dia memutuskan untuk mengkonsumsi herbal life Dan ternyata cocok,
setiap bertemu dengan temannya ortu dengan sukarela menceritakan diet sukses
ala herbal life. Hal ini menguntungkun bagi perusahan untuk membantu promosi
tanpa biaya.
Sangat jelas jenis yang keempat yang paling harus
dipertahankan, namun tak menutup kemungkinan perusahaan melirik jenis kedua dan
ketiga. Selanjutnya yang harus kita ketahui juga adalah tingkatan loyalitas,
yang akan mengajarkan kita tahap awal yang menjadikan kita memiliki pelanggan
loyal. Tingkatan loyalitas pelanggan menurut
Griffin (2003:35) sebagai berikut :
·
Tahap
satu: suspect
Suspect (tersangka) adalah orang yang mungkin membeli produk atau
jasa anda. Kita menyebutknya tersangka karena kita percaya atau menyangka
mereka akan membeli.
·
Tahap
dua : prospek
Prospek adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa anda
dan memiliki kemampuan membeli. Meskipun prospek belum membeli dari anda, ia
mungkin telah mendengar tentang anda, membaca tentang anda, atau ada seseorang
yang merekomendasikan anda kepadanya. Prospek mungkin tahu siapa anda, di mana
anda, dan apa yang anda jual, tetapi mereka masih belum membeli dari anda.
·
Tahap
tiga : prospek yang diskualifikasi
Prospek yang diskualifikasi adalah prospek yang telah cukup
anda pelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan, atau tidak
memiliki kemampuan membeli produk anda.
·
Tahap
empat : pelanggan pertama kali
Pelanggan pertama kali adalah orang yang telah membeli dari
anda satu kali. Orang tersebut bisa merupakan pelanggan anda dan sekaligus
merupakan pelanggan pesaing anda.
·
Tahap
lima : pelanggan berulang
Pelanggan berulang adalah orang-orang yang telah membeli dari
anda dua kali atau lebih. Mereka mungkin telah
membeli produk yang sama dua kali atau membeli dua produk atau jasa yang
berbeda pada dua kesempatan atau lebih.
·
Tahap
enam : klien
Klien membeli apapun yang anda jual dan dapat ia gunakan.
Orang ini membeli secara teratur. Anda memiliki hubungan yang kuat dan
berkelanjutan, yang menjadikan kebal terhadap tarikan pesaing.
·
Tahap
tujuh : penganjur
Penganjur (advocad) seperti klien, pendukung membeli apapun
yang anda jual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara teratur. Tetapi,
penganjur juga mendorong orang lain untuk membeli dari anda. Ia membicarakan
anda, melakukan pemasaran bagi anda dan membawa pelanggan kepada anda.
Tingkatan nomer 6 adalah tingkatan yang paling menguntukan
bagi perusahaan, karena selain mendatangkan uang, mereka juga secara lugas
menceritakan produk tersebut kepada orang lain, yang kemudian akan terciptanya
promosi yang termurah yaitu promosi dari
mulut ke mulut. Untuk mencapai tingkatan ini, perusahaan harus selalu
memberikan kepuasan terhadap mereka melalui produk yang berkualitas sesuai
dengan harga yang pelanggan keluarkan bahkan lebih dari ekpsektasi mereka.
Di sisi lain juga ada penulis lain yang berbeda dengan alur tingkatan di
atas yaitu Dwyer dalam Bullte (2007:26)
“tidak semua konsumen menempuh jalur yang sama dari status sebagai suspect sampai ke pendukung alias
konsumen setia”. Jadi terkadang ada konsumen yang bertahan sampai fase teratas
namun disisi lain juga ada yang hanya di fase tengah tidak berpindah ke atas
bahkan hanya menjadi konsumen perdana alias pembeli pertama kali dan tidak
membeli untuk pembelia selanjutnya atau berulang.
Referensi
Griffin, Jill. 2003.
Customer loyalty: menumbuhkan dan mempertahankan kestiaan pelanggan. PT.
Gelora Aksara Pratama.
Buttle, Francis. 2007. Customer Relationship Management.
Bayu Media Publishing
No comments:
Post a Comment