Dengan pasar
besar, luas dan beragam, perusahaan akan sangat sulit jika menciptakan hubungan
secara menyeluruh. Untuk memudahkannya perusahaan melayani konsumen yang
efektif maka mereka dapat membagi menjadi beberapa kelompok konsumen atau juga
kita kenal dengan sebutan segmen pasar.
Agar
membantu perusahaan dalam membuat segmen mereka, memahami perilaku konsumen
sangatlah penting, agar perencanaan pemasaran terbaik sukses dilakukan. Dahulu
pemasaran menjangkau semua kalangan atau yang disebut dengan pemasaran missal. Alasan
suatu perusahaan melalukan hal ini adalah agar menciptakan pasar yang
potensial, berbiaya rendah dengan harga murah. Hal ini pernah dilakukan
perusahaan Coca-cola. Namun pemasaran massal akhirnya terpecah menjadi
lebih kecil dan membuat pemasaran massal sekarat. Pemasaran massal dapat dengan
mudah kita temukan pada tahun 1990 dan ditahun sebelumnnya, di mana merk tidak
begitu membanjiri pasar seperti sekarang ini. Memang pada saat itu Coca-cola
diciptakan untuk semua golongan, namun tidak untuk saat ini. Pada tahun 1990 Coca-cola
di wilayah Indonesia menjadi nama minuman favorit bahkan Pepsi pun tidak
berhasil merebut pasar Coca-cola, namun akhir-akhir ini Coca-cola
mulai gelisah, karena munculnya Big Cola yang telah berhasil
merebut pasar mereka. Big Cola
melalukan serangan harga yang membidik segmen menengah ke bawah, dengan harga
murah dan isi yang lebih banyak.
softwareaccountingsurabaya.com |
Dari cerita di atas seorang pengusaha harus
bisa melihat segmen apa yang harus mereka tuju, agar program pemasaran yang
dilalukan lebih efektif dan sesuai pasarnya. Di sini saya akan menganalisa pasar
untuk melihat karakteristik segmen berdasakran deskritif sesuai dengan pendapat
Kotler dan Levit (2009:233). Mereka membagi variabel segmen pasar utama
menjadi: segmentasi geografis, demografis, psikografis dan segmentasi
perilaku.
- · Segmentasi geografis
Dari kata
geografis kita bisa melihat bahwa pemasaran ini dilalukan dengan melihat unit
geografis seperti Negara, wilayah, kabupaten, kota atau lainnya. Sehingga
pemasaran yang dilakukan akan fokus dengan perilaku konsumen yang berada
diwilayah tersebut. Misal kita bisa melihat produk makanan asing yang
membanjiri Indonesia, disana makanan luar negri yang telah melalukan ekspansi
ke Negara ini akan melakukan uji kelayakan rasa sesuai dengan cita rasa lidah
penduduk Indonesia, memang nama makannya sama, namun bumbu mungkin akan
disesuaikan, karena beda wilayah memilki rasa yang berbeda.
·
Segmentasi demografis
Di segmen
ini kita akan membaginya berdasarkan beberapa kelompok berdasarkan variabel
seperti usia, jenis kelamin, pendapatan dan kelas sosial, pembagian kelompok
ini akan lebih memudahkan kita melihat segmen. Contoh ketika kita akan menjual
baju, kita akan berfikir usia berapa yang akan buat, misal di usia dari20-30 tahun
dengan jenis kelamin perempuan, harga jual yang saya tawarkan adalah dengan
kelas sosial menengah ke atas karena cenderung memiliki pendapatan yang tinggi.
Dengan hal ini akan mempermudah pengusaha untuk membuat design, harga jual,
promosinya dan lain sebagainya.
·
Segmentasi psikografis
Untuk segmen
ini adalah melihat konsumen berdasarkan sikap dan kepibadian serta gaya
hidupnya. Seperti kehidupan para artis, karena kehidupan yang selalu jadi
sorotan dan public figure, ahirnya menjadikan hidup mereka mudah diperbincangan,
bahkan beberapa saluran televisi sengaja membuat acara tentang kehidupan artis,
karena sorotan ini para artis akan memakai produk terkenal, mengikuti gaya
hidup para artis lainnya. Seperti tas louia Vuitton, Chanel, hp Apple dan merek
mewah lainnya. Coba kita lihat kehidupan Inces Syahrini dengan kehidupan Jet
Pribadi dan merek mewah yang melekat dibadannya, dengan merek mewah akan
menjadikannya lebih percaya diri ketika menjadi sorotan publik.
·
Segmentasi perilaku
Yang terahir ini perusahaan membaca perilaku konsumennya,
misal ketika pada hari Valentie, beberapa ritel akan menjual bingkisan yang
diisi coklat, bunga dan boneka, karena sebagian ritail menyadari beberap pria
tidak pandai membuat bingkisan, tidak ingin ribet dan memilih yang praktis,
perilaku ini dibaca baik oleh ritail. atau contoh lain tentang pendapatan
tinggi seorang wanita akan mempengaruhinya dalam membeli produk yang mereka
inginkan, ketika pendapatan mereka tinggi, mereka akan cenderung melirik produk
yang berkualitas tinggi serta bermerek mewah.
Referensi
Kotler, Philip. Keller, Kevin Lane
2009. Manajemen pemasaran. PT. Gelora
Aksara Pratama. Jakarta.
No comments:
Post a Comment